Hari ini terasa pengap, entah karena AC ruangan ini yang mulai berkurang performanya atau karena pemandangan di luar sana. Dari sini bisa kurasakan bahwa mahasiswi-mahasiswi baru itu mengaguminya, bahkan salah satu diantara mereka terlihat berusaha keras menarik perhatiannya.
Hai! Kamu cemburu Yo!
Bisa kurasakan bahwa pipiku memerah mendengar bisikan kata hatiku sendiri.
Rasa ini datang tanpa kusadari, yang kuingat adalah kejadian malam itu setelah aku memutuskan untuk berpisah dengan dia yang jauh di sana.
"Ga, elo dimana?"
"Di kampus Yo"
"Gue pengen ketemu, boleh?"
"Boleh. Elo gue jemput ya"
"Gak usah Ga, ini gue udah di jalan kok. Elo tunggu aja ya"
Lalu kami menghabiskan malam itu mengitari lingkar dalam kota tanpa suara. Seperti tau apa yang terjadi dengan diriku, tak ada satupun kata yang dia ucapkan, tatapannya lurus menelusuri jalan. Kupandangi wajahnya lewat ujung ekor mataku dan entah kenapa, hati ini terasa hangat. Dan malam itu kuhabiskan dengan menikmati wajahnya diam-diam. Sejak itu, perasaan ini tumbuh tanpa bisa kutahan.
"Kak, ini buat kakak" tiba-tiba mahasiswi yang tadi berbicara dengannya sudah berdiri di depan mejaku dan menyodorkan segelas ice blended green tea kesukaanku.
"Loh, ini dari siapa?" tanyaku menatap lurus ke matanya. Cantik, batinku.
"Dari Kak Dirga" jawabnya sambil melangkah menjauh.
"Hai, tunggu. Makasih ya" lalu kuiringi langkahnya menuju selasar dimana dia masih juga dikelilingi bunga. Ya, kali ini bunga yang mengelilingi kumbang.
"Ga, thank you. Kok tau sih gue di dalam kehausan?" kedatanganku disambut tatapan "aduh ini cewek ganggu aja" dari mereka. Aku tak peduli.
Dia menarik tanganku dan mengajakku menjauh.
"Yo, Kamis elo ada asistensi?"
"Gak. Kenapa?"
"Great! Gue mau ngomong, penting. Jam 4 di tempat biasa" tanpa menunggu jawabanku, dia kembali ke posisinya semula, di tengah para bunga.
Dan akupun gelisah.
Risalah Tiga Hati (6)
Beverages /
Dongeng /
Food Photography /
Photo Story /
Photography /
Risalah Tiga Hati