Videos

Pages

Recipes

Dongeng

Food Photography

Review

Old Blog

Sos Med

S

 



Bila ada pilihan Monetize Blog vs Santuy Blog, jawabannya kalau bisa dua-duanya, kenapa harus satu? Waktu ngisi fitur Blog di Multiply, tujuan saya lebih ke menyalurkan bakat bawel yang tak tersalurkan karena tinggal di negara orang, yang kalau mau ketemuan sama teman harus janjian dulu, gak bisa seenak udel pop-up di depan rumahnya gitu aja, seperti yang biasa saya lakukan dulu di Indonesia. Ya, biasanya pake nelpon juga sih, tapi lebih yang nelponnya pas udah di depan pintu pagernya sih. Eh! 

Lalu berlanjut dengan tujuan mulia ingin memperkenalkan masakan Indonesia di seluruh dunia lewat food blog yang saya buat memakai platform blogger. Tidak pernah terpikir sama sekali untuk memonetize blog sampai pada suatu kesempatan saya mendapatkan tawaran pertama untuk mereview suatu produk dengan fee yang cukup lumayan buat seorang rookie seperti saya. Lalu mulailah saya berpikir untuk mencoba peruntungan dengan menjadi blogger berbayar.

Menjadi blogger berbayar ternyata tidak seindah yang saya bayangkan, karena saya yang memang tidak senang terikat, jadi merasa dibebani oleh kewajiban menulis artikel. Rasanya kok hilang kenikmatan menjadi seorang blogger saat masih belum mendapatkan bayaran. Setiap update blog, pasti itu adalah kerjaan, yang artinya saya dibayar. Tidak ada lagi postingan di mana saya bebas berbicara apa saja, ngeblog yang dulunya menyenangkan berubah menjadi beban.

Tahun ini saya ingin kembali menghidupkan blog ini, belajar lagi menjadi seorang blogger dari nol. Belajar konsisten sehingga walaupun blog ini santai, tetap bisa menghasilkan uang.

Aaamiin.


#BPNRamadan2022

Monetize Blog vs Santuy Blog, Pilih Mana?

April 15, 2022

Dulu

Dapur Negeri Dongeng adalah nama blog sekaligus alamat url yang saya pakai sejak 2008 saat saya memutuskan untuk membuat sebuah blog khusus masak-memasak. Tujuannya adalah memperkenalkan masakan Indonesia ke seluruh dunia, karena sejujurnya, makanan Indonesia itu kalah ngetop dari makanan negara tetangga seperti Thailand misalnya. Selain itu, blog tersebut juga saya pakai sebagai tempat saya belajar food photography, karena sejak saya senang memasak dan mengupload resepnya di Multiply (seperti cerita saya di sini), saya tuh penasaran lihat foto-foto makanan orang yang bagus-bagus. 

Tahun 2008 bukanlah seindah beberapa tahun terakhir ini di mana sumber info mengenai food photography dengan mudah bisa ditemukan di dunia maya, atau workshop food photography yang menjamur. Waktu itu saya belajar belajar dasar-dasar fotografi secara umum, membeli buku tentang fotografi dan mempelajari foto-foto dari foodie blogger luar (non Indonesia) yang menang lomba DMBLGiT (Does My Blog Look Good in It), ajang lomba foto makanan paling bergengsi saat itu dengan peserta foodie bloggers dari seluruh dunia. Alhamdulillah, setelah beberapa bulan mengamati dan memberanikan diri untuk mengikuti lomba tersebut, akhirnya saya mendapatkan badge pertama saya di bulan Agustus 2008. Lalu setelahnya disusul oleh badge yang berikutnya dan dari ajang lomba foto yang lain, bahkan dipercayakan menjadi juri.

Lalu datanglah masa di mana saya harus mengalami masa nomaden pulang pergi Bremen Jakarta setiap enam bulan setelah melahirkan anak pertama. Blog sayapun terbengkalai walaupun saat itu saya sudah menerima uang dari hasil menuliskan blogpost berbayar, bahkan sudah beberapakali memenangkan lomba blog yang diadakan di Indonesia.


Sekarang

Awal tahun 2020, saya berencana untuk kembali aktif ngeblog sebagai reviewer, karena selama hiatus, saya sering mendapat undangan saat ada restoran/coffee shop/rumah makan yang baru buka atau launching menu baru atau mendapat kesempatan mereview produk yang berhubungan dengan makanan. Qadarullah, pandemi melanda dunia dan negara tercinta tak bisa menghindar, ikut menjadi bagian dari negara-negara yang terkena wabah Covid-19. Saya pun memutuskan untuk menetap di rumah dan fokus dengan usaha kursus fotografi online yang saya dirikan bersama tiga orang teman baik. Dan blog sayapun kembali terbengkalai.

Dua tahun telah berlalu dari rencana ingin fokus kembali menjadi seorang blogger, in shaa Allah tahun 2022 ini adalah saat yang tepat untuk meneruskan rencana yang sempat tertunda tersebut. Blog saya yang tadinya khusus untuk makanan dan foood photography, sekarang ini saya tambahkan dengan cerita keseharian yang saya alami sebagai seorang ibu dari anak yang beranjak remaja dan sebagai tempat saya belajar menulis cerita, menyalurkan bakat bawel dari kecil :))

Semoga bisa konsisten. Bismillah!


#BPNRamadan2022

Tujuan Ngeblog Dulu dan Sekarang

April 14, 2022

 

Lagi?

Iya, lagi! Karena saya sudah pernah pindah ke lain hati, eh maksudnya ke lain platform.

Kalau di sini saya bilang bahwa saya mulai ngeblog itu tahun 2008, itu artinya awal saya pakai platform blogger. Bila dihitung dari mulai rajin menulis di dunia maya, artinya tahun 2004. Waktu itu adalah masa kejayaan Multiply, sosial media yang menurut saya paling lengkap fiturnya, dan menurut saya, sampai sekarang belum ada sosial media yang bisa gantiin. Di Multiply ada fitur yang namanya Resep, nah saya yang anak rantau baru belajar masak, sering membagikan resep yang sudah saya coba atau resep hasil karangan saya. Karena belajar masak ini, terpikir untuk membuat blog sendiri yang khusus isinya adalah resep masakan tapi dalam bahasa Inggris, karena saya ingin sekali masakan/makanan Indonesia dikenal oleh orang-orang di seluruh dunia.

Pilihan waktu itu adalah Blogger, karena paling gampang dan saya yang mengerti sedikit bahasa html seperti menemukan mainan baru, utak-atik template. Lalu seiring berjalannya waktu, blog saya sudah banyak pengunjungnya, dulu rangking di Alexa (eh masih ada gak sih ini Alexa? Jebakan umur banget gak sih?) juga udah lumayan dan sudah mulai menulis artikel berbayar, saya memutuskan untuk punya domain dan hosting sendiri. Pilihannya waktu itu pakai WP dan hosting di Bluehost. Qadarullah, belum lama saya menikmati domain dengan hosting berbayar, saya harus hiatus karena hamil, melahirkan dan hidup nomaden antara Bremen - Jakarta, jadilah beberapa tahun tersebut hanya bayar domain dan hosting yang lumayan banget.

Sebelum memutuskan kembali ke blogger, saya sempat ganti hosting Indonesia yang biaya tahunannya lebih ramah di kantong, tapi tetap juga sih mubazir juga, karena setelah kembali ke Jakarta, saya malah susah untuk bisa online. Akhirnya saya memutuskan untuk tidak melanjutkan domain Negeri Dongeng dan memakai nama saya untuk domain blog yang baru.

Demi mengurangi kebiasaan menyumbang uang ke para hosting dan juga hasil kontemplasi bersama seorang teman tentang bagaimana nasib blog berbayar kita seandainya Allah panggil kita pulang? Apakah kita akan memberikan wasiat ke anak cucu untuk terus membayar biaya hosting? Rasanya kok jadi merepotkan. Lalu setelah berkonsultasi dengan teman lain yang mengerti dunia per-blogging-an, saya memutuskan untuk kembali ke blogger, karena yang harus saya bayar setiap tahunnya adalah domain saja.  Dengan memakain blogger, bila suatu hari nanti saya kembali ke Allah, yang akan saya wariskan adalah password blogger sehingga blog berbayar saya bisa dipindahkan ke blogger gratisan lagi. Semoga saja saat itu blogger masih tetap ada.

Selain alasan di atas, buat saya Blogger itu sudah seperti rumah, yang tiap sudutnya memberikan kenyamanan buat saya. Jadi, kalau sudah nyaman, buat apa pindah?


#BPNRamadan2022




Alasan Pakai Blogger Lagi

April 13, 2022


Saya mulai menulis blog sejak tahun 2008, saat masih menjadi student di Negeri Dongeng. Eh, Negeri Dongeng? Di mana itu?
Negeri Dongeng adalah julukan yang saya berikan untuk negaranya Philip Lahm. Alasan kenapa saya juluki Negeri Dongeng semoga bisa saya jadikan blogpost tersendiri. Doakan semoga terlaksana.

Masa produktif saya menjadi blogger adalah 2008-2009, sebelum akhirnya lebih sering hiatus karena hamil dan hidup nomaden antara Bremen - Jakarta dari 2010 - 2015, untuk kemudia menetap kembali di tanah air sejak akhir 2015. Di masa produktif tersebut, ada satu tips blogging yang saya terapkan, yaitu: Blogwalking.

Blogwalking ini terkesan receh, tapi dampaknya luar biasa. Gara-gara blogwalking, saya punya banyak teman-teman di dunia maya dari seluruh dunia yang bukan hanya orang Indonesia, tapi juga orang non Indonesia. Setiap posting, selalu ramai pengunjung dengan komentarnya yang bikin semangat untuk terus posting. Nah, sekarang ini, saya ingin kembali menerapkan blogwalking ini agar bisa bertemu dengan teman-teman blogger yang hebat dan menginspirasi.

Tips blogging lain yang sebenarnya pernah saya terapkan juga tapi belum maksimal adalah Konsisten. Ya, Konsistensi adalah kunci, karena kalau kita tidak konsisten, apapun yang kita rencanakan biasanya hanya menjadi wacana belaka, ya setidaknya ini yang saya alami selama ini.

Semoga di tahun 2022 ini, saya bisa:

1. Konsisten dalam menulis blog.
2. Konsisten dalam upgrading skill blogging.



#BPNRamadan22


Tips Blogging yang Ingin Dicoba

April 12, 2022

 


Kalau ditanya kenapa ikutan BPN 30 Day Ramadan Challenge 2022, jawabannya cuma satu, biar rajin ngeblog lagi.

Jadi gini, sudah dari tahun 2020 resolusi saya adalah menulis blog minimal satu bulan sekali, tapi pada kenyataannya, blog saya terbengkalai. Sebenarnya banyak tulisan yang sudah saya draft, tapi ya ditengah jalan sayanya males, dan terbengkalailah blog ini. Mubazir banget rasanya, walaupun dibandingkan dulu yang masih pakai hosting dari luar, uang yang saya keluarkan sekarang hanya sepersepuluhnya saja, alhamdulillah.(Tetap ya, orang Indonesia selalu melihat sisi baik dari setiap peristiwa.

Dua tahun sudah resolusi saya buat blogging masih sama, hanya tahun ini saya memaksakan diri untuk ikutan Ramadhan Challengenya Blogger Perempuan walaupun masih punya banyak hutang tema. In shaa Allah bisa diselesaikan semuanya sebelum challengennya habis. 

Semangat!


#BPNRamadan2022

Kenapa Ikutan BPN 30 Day Ramadan Challenge 2022?

April 11, 2022

 

Kebiasaan mengkonsumsi kurma ini di rumah kami sebenarnya tidak hanya terjadi di bulan Ramadhan, tapi memang kuantitasnya meningkat di saat menjalani ibadah puasa di bulan suci seperti sekarang ini. Kurma menjadi pilihan kami saat iftar seperti yang saya tuliskan di sini  tapi juga menjadi bagian dari menu sahur kami, bedanya saat iftar kami langsung memakan kurmanya, sementara saat sahur dalam bentuk air Nabeez. Biasanya kami membuat air Nabeez dengan merendam 3 buah kurma Ajwa ke dalam setengah liter air selama tujuh atau delapan jam. Dibuat jam delapan malam setelah shalat taraweh, dikonsumsi jam empat saat sahur. Kurma yang direndam kami makan, jadi tak ada yang mubazir. Manfaat air Nabeez ini adalah:

1. Mencukupi cairan tubuh.

2. Meningkatkan energi.

3. Melancarkan pencernaan.

4. Mengontrol gula darah.

5. Mencegah penyakit.

Keterangan lebih lengkapnya bisa teman-teman baca di artikel dari Alo Dokter ini



Lalu, apakah manfaat memakan kurma saat berbuka puasa?

Dari Anas bin Malik : 

Rasulullah pernah berbuka puasa dengan ruthab (kurma basah) sebelum shalat, kalau tidak ada ruthab, maka beliau memakan tamr (kurma kering) dan kalau tidak ada tamr, maka beliau meminum air, seteguk demi seteguk (HR Abu Dawud No. 2356, hasan)


Dari hadist di atas bisa dikatakan bahwa Rasulullah mendahulukan untuk memakan kurma yang manis saat berbuka puasa, hal ini dikarenakan zat-zat yang mengandung gula, yaitu glukosa dan frutktosa memerlukan waktu 5-10 menit untuk dapat diserap oleh usus manusia ketika dalam keadaan perut kosong. Hal ini terjadi pada saat kita berbuka puasa, karena perut kita kosong dari makanan dan minuman selama 14 jam lamanya (lama puasa di Indonesia) dan kita memerlukan makanan yang kaya akan fruktosa dan glukosa. Kurma adalah jenis makanan yang banak mengandung unsur tersebut, sehingga menjadi pilihan yang tepat untuk berbuka puasa.  

Walaupun memakan kurma saat berbuka puasa tidaklah wajib, tapi berdasarkan manfaat yang diberikan dan juga ini adalah sunnah Rasulullah, maka lebih baik bila kita juga melakukannya.

Salam!

Manfaat Kurma Saat Puasa

April 7, 2022

 


Kebiasaan di rumah berbuka puasa terlebih dulu dengan satu butir kurma, seperti yang disunnahkan oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam, lalu meneguk air putih, tentunya setelah membaca doa buka puasa


ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

(Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah)’.” 
(HR. Abu Daud no. 2357, hasan)

Takjil adalah pilihan selanjutnya, dan biasanya kami sekeluarga lebih memilih takjil yang segar, seperti es Kuwut, minuman segar yang asalnya dari Bali. Es Kuwut ini menurut saya adalah pilihan yang cocok untuk dinikmati, apalagi setelah berpuasa dari mulai subuh sampai maghrib. Bukan hanya menyegarkan, es Kuwut ini juga mengenyangkan, ya setidaknya bisa menahan lapar sebelum makan besar setelah shalat taraweh. 

Kuwut dalam bahasa Bali adalah kelapa. Es Kuwut adalah es kelapa yang ditambahkan dengan berbagai macam buah-buahan dan biji selasih. Cara membuatnya mudah dan gak pake lama, benaran praktis buat buka puasa. 


Es Kuwut (Es Kuud)
Resep dari berbagai sumber

Bahan:
4 buah kelapa muda, kerok dagingnya
1 buah blewah, kerok dagingnya 
1 buah melon, kerok dagingnya
Biji selasih, sesuai selera
Air kelapa dari 4 buah kelapa muda, bisa ditambahkan kalau kurang
Simple sirup dari 4 sdm gula pasir, larutkan dg air panas secukupnya
3 jeruk nipis, peras dan ambil airnya
Es batu sesuai selera

Cara:
Campur semua buah, tambahkan simpel sirup dan es batu, siap untuk dihidangkan.

Gimana, gampang banget kan bikinnya?

Buat teman-teman yang suka food photography, saya sharing tips untuk menyusun Es Kuwut biar tampilannya cantik untuk difoto. Jangan lupa, pakai gelas yang bening biar layer-layernya terlihat dengan jelas.

Tips memotret Es Kuwut
Ssusun buah dalam gelas bening. Letakkan blewah didasar, tambahkan kelapa muda parut, lalu melon dan selasih, tambahkan air kelapa yg sudah diaduk dengan simple sirup, dan tutup dg es batu. .

Salam!


#BPNRamadan2022

Es Kuwut, Minuman Segar Khas Bali untuk Takjil

April 4, 2022


"Uni, alhamdulillah kita mulai puasa lusa, saya jadi sempat bikin dendeng buat sahur pertama",  kata seorang teman melalui pesan pribadi di Instagram.

Puasa hari pertama memang selalu istimewa, semua orang sibuk mempersiapkan menu sahur pertama dengan masakan yang istimewa. Dapur rasanya menjadi lebih hidup, bau masakan yang menggoda selera tercium sampai jauh, akhirnya ke laut. Eh, itu sih air ya.

Sejak pandemi Covid 19, kami sekeluarga menggunakan jasa ketring untuk makan sehari-hari, setelah dua tahun kami dimanjakan oleh ibu ketring yang baik hati, qadarallah tahun ini kami harus berjuang memasak sendiri selama bulan Ramadhan karena beliau sakit. Kesibukan kami yang dua tahun lalu adalah memanaskan masakan kiriman ibu ketring berganti dengan memasak masakan yang mudah dan cepat. Sepertinya ini bisa menjadi alasan untuk menghidupkan kembali blog yang sudah penuh jaring laba-laba ini dengan aneka resep makanan yang mudah dan cepat.

Semangat!

#BPNRamadan2022

Puasa Hari Pertama

April 1, 2022

Instagram