Kebiasaan mengkonsumsi kurma ini di rumah kami sebenarnya tidak hanya terjadi di bulan Ramadhan, tapi memang kuantitasnya meningkat di saat menjalani ibadah puasa di bulan suci seperti sekarang ini. Kurma menjadi pilihan kami saat iftar seperti yang saya tuliskan di sini tapi juga menjadi bagian dari menu sahur kami, bedanya saat iftar kami langsung memakan kurmanya, sementara saat sahur dalam bentuk air Nabeez. Biasanya kami membuat air Nabeez dengan merendam 3 buah kurma Ajwa ke dalam setengah liter air selama tujuh atau delapan jam. Dibuat jam delapan malam setelah shalat taraweh, dikonsumsi jam empat saat sahur. Kurma yang direndam kami makan, jadi tak ada yang mubazir. Manfaat air Nabeez ini adalah:
1. Mencukupi cairan tubuh.
2. Meningkatkan energi.
3. Melancarkan pencernaan.
4. Mengontrol gula darah.
5. Mencegah penyakit.
Keterangan lebih lengkapnya bisa teman-teman baca di artikel dari Alo Dokter ini.
Dari hadist di atas bisa dikatakan bahwa Rasulullah mendahulukan untuk memakan kurma yang manis saat berbuka puasa, hal ini dikarenakan zat-zat yang mengandung gula, yaitu glukosa dan frutktosa memerlukan waktu 5-10 menit untuk dapat diserap oleh usus manusia ketika dalam keadaan perut kosong. Hal ini terjadi pada saat kita berbuka puasa, karena perut kita kosong dari makanan dan minuman selama 14 jam lamanya (lama puasa di Indonesia) dan kita memerlukan makanan yang kaya akan fruktosa dan glukosa. Kurma adalah jenis makanan yang banak mengandung unsur tersebut, sehingga menjadi pilihan yang tepat untuk berbuka puasa.
Walaupun memakan kurma saat berbuka puasa tidaklah wajib, tapi berdasarkan manfaat yang diberikan dan juga ini adalah sunnah Rasulullah, maka lebih baik bila kita juga melakukannya.
No comments :
Post a Comment