Dirga seperti tak peduli dan tak mau tau apa yang terjadi malam itu setelah kepergiannya.
"Ga, sini deh bentar" kutarik tangannya dan menggiringnya meninggalkan sekelompok bunga yang sepertinya sudah menjadi penggemar setianya.
Kami lalu duduk berdua berhadapan dipojok himpunan.
"Ga, kok elo ninggalin gue sih semalam?"
"Sorry sorry. Gue capek banget, jadi deh langsung pulang"
"Katanya mau ngomong, apa?"
"Oo yang mau ngomong Indra, gue cuma bantuin dia aja"
Jawabannya itu menguapkan sebongkah harapan dalam hatiku.
Lalu ia kembali menemui para bunga yang memanggilnya seolah tak rela melihatku duduk berhadapan dengannya. Kudengar tawa mereka dan aku merasa sepi.
"Neng, ini tehnya" suara si mbok menyadarkan aku.
"Makasih mbok"
Kuminum tehku dengan harapan rasa pahit yang kureguk bisa menguatkanku
No comments :
Post a Comment