Ada yang bilang Lupis aka Lopis dari Minang, ada yang bilang dari Betawi. Buat saya, darimana aja gak terlalu penting, toh masih Indonesia juga lagipula yang penting halal dan enak.
Buat saya, kue Lupis ini memiliki kenangan indah akan bapak (Allahuyarham), karena ini adalah salah satu makanan fav bapak. Dulu ibu sering sekali membawakan kami oleh-oleh kue lupis ini setiap pulang dari belanja di pasar Rawamangun setiap weekend. Bisanya saya dan bapak akan segera berlomba untuk menghabiskan, dan sudah pasti bapak adalah pemenangnya :) Kenangan indah yang selalu hadir setiap saya menyantap makanan ini, walaupun sekarang penjual kue Lupis di pasar Rawamangun tidak ada lagi.
Sejak saya bisa masak, saya senang mencoba membuat makanan-makanan yang dulunya menjadi fav, terlebih waktu saya masih tinggal jauh dari tanah air tercinta. Biasanya setelah pulang kuliah, saya akan ke ruangan komputer di kampus, bukan untuk belajar, tapi untuk browsing resep dan mencetaknya, gratis. Hmmm, bisa jadi inilah kenapa akhirnya mesih printer di kampus saya di Bremerhaven dikenakan bayaran, karena saya kebanyakan ngeprint resep :)
Kue Lupis (Lopis)
(Modifikasi dari: NCC Jajanan Tradisional)
Bahan-bahan:
250gr ketan, rendam selama 1 jam, tiriskan
Daun pisang secukupnya
Cetakan lontong
1/4 butir kelapa, parut kasar
Garam secukupnya
Daun pandan
150gr gula merah, sisir halus
100ml air (atau sesuai dengan kekentalan yang diinginkan)
Garam secukupnya
Daun pandan
Masukkan daun pisang ke dalam cetakan lontong (cara paling gampang 😁). Isi dengan ketan (agak penuh). Lakukan sampai ketan habis. Rebus dalam air mendidih selama 1-2 jam. Angkat dan tiriskan.
Kukus kelapa parut yang sudah dicampur garam bersama dengan daun pandan kurang lebih 15 menit. Angkat dan sisihkan.
Rebus gula merah dan daun pandan sampai gula cair dan mendidih, tambahkan garam dan aduk sebentar.
Penyajian:
Potong-potong lupis, tata dalam mangkuk, taburi kelapa parut dan kucuri dengan kinca.
Selamat mencoba teman-teman, walaupun banyak penjual kue lupis di mana-mana, tapi percayalah, homemade is still the best!
No comments :
Post a Comment